Kamis, 08 Oktober 2009

Gerimis, dan semuanya berakhir

Baru saja ku tersadar dari tidur siang ku..
Aku terbangun dengan badan penuh peluh dan nafas yang tersengal-sengal

dalam tidur ku tiba-tiba saja jiwa ku terjerembab di sebuah ruang kosong,gelap dan sunyi
aku berteriak sejadi jadinya.. Aku berharap kau mendengar jeritanku memanggil nama mu sayang..
Namun kau tidak datang bahkan takkan pernah datang
karena saat itu juga aku mendapatimu sedang dirangkul malaikat.. Entahlah kau akan dibawanya ke surga atau ke neraka

melihat pemandangan itu aku tersadar ternyata kau telah mati sayang..
Ternyata orang-orang benar, kau telah mati.. Jasad mu telah melebur bersama tanah

hahaha.. kamu lucu, sayang..
Kamu meninggalkan ku saat gerimis tiba.. Saat hampir hujan, sayang..
Ya.. Hujan, momen yang selalu kita nanti kan

ya sudah lah, sayang.. mungkin ini rencana Tuhan
Cepat pergi, sayang.. Malaikat menunggu mu
sudah jangan tengok kebelakang, jangan khawatirkan aku..
Aku baik-baik saja, sangat baik..
Lihat kan, aku tidak menangis bahkan aku mampu tersenyum

sampai jumpa lagi sayang..
Aku akan tetap setia menunggu hujan
walau aku tahu,aku akan sendiri dan kesepian
tidak akan ada lagi kepulan asap dari cangkir kopi juga riuhnya celotehan bodoh kita

selamat jalan sayang
aku harap Tuhan menjadikan mu pelangi, agar aku mampu tersenyum saat hujan usai karena aku tahu kamu juga akan membalas senyum ku dengan warna mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar