Malam ini aku menggelandang seperti biasa
mempasrahkan tubuhku tergigit udara malam
dari warung nasi yang aku singgahi
aku melihat bulan malam ini hampir penuh
mungkin sebentar lagi purnama akan bergelayutan mempercantik malam
sepertinya baru kemarin aku melihat bulan sabit lalu tumbuh menjadi bulan 2/3 kemudian bulan setengah dan malam ini bulan 'hampir' penuh
seperti perasaan ini
baru kemarin aku menikmati seringai mu yg serupa bulan sabit dan lambat laun perasaan ini hampir penuh
jengah rasanya
memikul perasaan bodoh ini yang mestinya tak boleh aku nikmati
karena aku tahu akan tiba saatnya bulan tertutup awan hitam
memudarkan kecantikan malam
menelanjangi langit
dan langit pun kosong, kesepian serta gelap.. gelap.. dan akan gelap
bulan nan cantik tidak pernah kah kau tahu aku memperhatikan mu
menyimpan kerinduan terhadapmu dilaci didalam hatiku dengan sangat rapih
terlalu tinggikah engkau
sehingga kau tak sadar aku memperhatikan mu
bahkan aku mulai lancang mencintai mu
maaf aku mencintaimu
kamu terlalu indah untuk perempuan gelandangan seperti aku
perempuan gelandangan sepertiku semestinya belajar menikmati juga mencintai ornamen-ornamen bobrok penghias kehidupan menikmati busuknya sampah dan berteman dengan kecoa - kecoa sepuh yang mulai terseok kelelahan karena bangsatnya kehidupan
dan seharusnya aku belajar keras untuk melupakan mu dan menghapus hasrat untuk memiliki keindahan mu
bukan membuang - buang waktu mengharapkan mu
sekali lagi,
maaf kamu terlalu indah untuk ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar