Senin, 30 November 2009

Untuk Mu R . .

Untuk segenap rasa
ketika obsesi kini tercemar oleh manisnya cinta
ketika khayalan yang tak sanggup untuk menjadi kenyataan
Ketika bunga tidur di penuhi pantulan wajahmu

Malam ini Aku merindukan mu
Kerinduan yang terlarang
Aku mencintai mu
Tapi sedetik kemudian Aku benci telah jatuh cinta padamu
Tuhan seperti memperingatkan Aku, akan ada tragedi patah hati


R . .
Dengan lincah bibirku tergerak
ku ceritakan semua tentang mu pada sahabat-sahabat ku
Dengan riang, jari-jari ku melompat di tuts keyboard ku
Menyusun kalimat demi kalimat
menumpahkan segala daya khayalku untuk di dongengkan
Kaulah penggugah inspirasi ku
Kau yang selalu ku jadikan tokoh utama dalam setiap kisah khayalan ku

Aku terlalu berlebihan menilai mu, R
Namun itulah cara ku mencintaimu

huh cinta ?
Kata-kata yang selalu ku sangkal dulu
Dan kini, aku seperti terkena kutukan

Aku selalu takut mengaku mencintai mu R
Aku merasa kau bukan tandingan ku
Walau sebenarnya cinta bukanlah pertandingan

Senang mengenalmu R . .
Jika saja rasa yang sederhana ini bisa terjalin dengan baik
Senang rasanya, walau Aku hanya menjadi teman baik mu

Teman berbicara, bertukar percakapan yang bertemakan  kebodohan dimasa lalu
Menertawakannya bersama, hingga tanpa sadar malam telah  menyelimuti dunia yang kita pijak bersama.
Membuat kita terlelap dalam pelukan sang purnama.
Dan kan ku bisikan seuntai kalimat untuk pengantar  tidur lelap mu.

        "Selamat Malam Randy"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar