Rabu, 18 November 2009

Mengapa, Tuhan ?

Aku cemburu Tuhan
Waktu kau memperlihatkan semua kenyataan yang ada

Ingin aku menjadi tuli dan buta
agar tak bisa kulihat lagi semua potongan - potongan kenyataan itu

Tuhan, mengapa selalu berakhir begini
Mengapa selalu ada penyesalan yang sama

Mengapa kau tidak selamatkan aku
Sebelum aku benar - benar sadar aku telah patah hati

Tidakkah kau lelah mendengarku merengek
Karena merasa tak sanggup dengan cobaan mu

Sudah kering air mata ini
Sudah lelah pula raga ini
juga sudah lelah pula batin ini merasa perih

Ingin aku memaki dirinya
Ingin aku memukulnya dengan tangan ku

Berhakkah aku Tuhan, untuk melakukan itu semua ?

Malam ini aku rindu pelukan
Aku rindu kecupan selamat malam

Malam ini aku baru menyadari
aku hanyalah perempuan kesepian
yang terpaksa berteman dengan dendam dan amarah

Sudah terlalu lama ruangan terlarang ini di isi oleh pengkhianatan
tak pernah ada kehangatan cinta yang mau sejenak saja singgah

Ruangan ini teramat busuk
tercemar pengkhianatan,dendam dan kecemburuan
dingin dan sunyi
gelap dan tak berpenghuni

Sampai kapan Tuhan, kau membiarkan ruangan ini kosong ?
Sampai raga ini terkulai lemah lalu mati ?
Atau jangan - jangan tak akan pernah ada seseorang yang baik dan yang terbaik untukku ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar