Kamis, 28 Januari 2010
Bagaimana Jika Itu Senja Terakhir ?
Mungkin senja di 2 Desember adalah senja dimana kesempatan terakhir yang aku punya terlewatkan begitu saja
Aku tak pernah menyangka Tuhan mewujudkan semuanya
Itu semua terlahir ketika aku merasa kesepian, divisi imajinasi dalam otak ku bekerja sangat aktif
Mereka terus mengirim sinyal, membuat imajinasi ku terkembang
lalu dengan apik tanganku mulai memintal satu persatu kata
mengkonversikan imajinasi menjadi untaian kalimat
Lalu lahirlah selembar 'skenario kehidupan' yang mustahil terjadi .
Namun Tuhan menunjukan kuasanya
Di 2 Desember Tuhan jadikan 'skenario kehidupan' itu menjadi nyata
Awalnya aku merasa ini seperti tak nyata
Namun Aku bisa rasakan
Ketika tangan kami saling bersentuhan
Ketika pundak kami berdekatan dan bisa kurasakan ada kalor yang mengalir di tubuhnya
Ketika aku benar - benar mendengar suaranya
dan Ketika aku sangat menikmati gigi - gigi putihnya
Bodohnya, aku lewatkan segalanya dengan berdiam diri
Hanya beberapa kata yang terucap dengan gugup dan seulas senyum
Alhasil, aku selalu bermimpi semua itu terulang
Selalu berharap akan ada senja - senja lain untuk aku dan R
Namun jika itu senja terakhir
Aku tetap bersyukur. Dan akan selalu kusimpan dalam memori jangka panjang ku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar